Monday, October 29, 2012




















Andai kau ingat ini lah saatnya,
Saat dimana mata bersua muka,
Mata bertentang bibir berbicara,
Waktu dimana kau gembira bersahaja,
Wajah itu ku tatap mesra,
Menggambarkan detik itu ku dakap bersama,
Kenangan terindah dilakar cerita,
Membuat bibir tak lekang senyuman pengubat duka.

Andai kau ingat ini lah harinya,
Hari dimana engkau mengubah segalanya,
Menjadi pelakar senyuman di muka ini,
Kau hilangkan semua sakit dihati,
Wajah yang selama ini hanya muram durja,
Hilang sudah dibuang jauh,
Hanya senyuman mesra bersinar,
Itu yang membuatkan riang tak ku hindar.

Tapi,
Andai kau juga masih ingat,
Inilah detiknya, saatnya, harinya
dimana semua itu kau rentap dari pandangan,
Hilang semua hapus sudah madah gembira,
Pada waktu itu suasana gila menyapa hari,
Remuk jantung ku hatiku sakit sendiri,
Kau hilang jauh entah kemana,
Sukar ku cari walau hanya depan mata.

Andai kau ingat ini lah waktunya,
Waktu dimana tiada lagi teguran mesra,
Tiada lagi aku dalam sebutan hariannya,
Bukan lagi aku yang terlakar di dasar hati,
Kau hanya gembira disamping teman mengelilingi,
Aku bukan lagi kepentingan harimu kini,
Kerna ku tahu susahnya dirimu dengan sikap ini,
Dan....
Ingatlah, ego di hati takkan mati,
Sememangnya maaf sudah ku beri,
Tapi untuk lupakan tidak sama sekali....

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...