
Sedarku akan hadirmu,
Syawal pula memunculkan diri,
Raikan kemenangan dalam diri yang hakiki,
Sayangku,
Tatkala bayu menghembus lembut,
Ibarat menyuarakan luahan cintaku,
Di saat mentari memancarkan sinarnya,
Mengingatkan aku pada sinaran matamu,
Pada detik itu tiada yang ku harapkan,
Selain kehadiranmu disisi.
Sayangku,
Ku ingin kau tahu,
Telah kusemaikan benih-benih cinta bersama denyut nadiku,
Ku sirami kasih sayangmu dengan air mata kerinduan yang berpanjangan,
Ku baja kemesraan dengan kesetiaan yang tiada berbelah bahagi,
Dengan satu harapan yang jitu,
Moga dirimu akan mendaji milikku untuk selama-lamanya.
Sayangku,
Berikanlah aku kekuatan,
Hulurkan padaku secebis semangat,
Agar mampu kubendung kerinduan yang sarat ini,
Sesungguhnya cinta sucimu adalah kekuatan diriku,
Menjadi pendorong untukku menikmati kehidupan melewati hari-hari mendatang
Sempena kedatangan aidilfitri yang mulia,
Kupanjatkan doa memohon ke hadrat Ilahi,
Semoga dirimu sentiasa setia pada cinta kita
Untuk selama-lamanya…
Apa yang tegak berdiri hari ini
Tidak semesti terus teguh esok hari
Apa yang ditunggu hari ini
Takkan sama dengan yang apa dinanti
Namun…
Saban hari si pradigma membenih janji
Tapi hanya tahu untuk memungkiri
Bahkan helah kian meninggi diri
Lalu Sistem pula perlu dituruti
Walaupun begini…
Kita sendiri perlu mencari…
Mencari satu adaptasi
Untuk si gergasi yang rakus ini
Kerna…
Peristiwa hari-hari telah dikaburi
Dengan jeriji si diktator penukul besi
Kini harga diri mudah dibeli
Apatah lagi bisikan hati memakan diri
Jalan pergi diselaputi batu hati
Saban hari pemikiran semakin mati
Jiwa pula kosong… sukar untuk mengerti
Hati diratah tidak terperi
Pergi mati peraturan hari-hari!!
Pergi kau si parasit tuli!!
Jangan kau berani berdiri
Mengubah pelbagai situasi
Akhirnya tuntaskan diskriminasi…
Ini bukan fatamorgana untuk membela diri
Bahkan langkah menghapus hakir disisi
Menggalas serumpun reputasi
Menjaga kerapuhan hati
Merempuh rintangan yang bererti
Menjiwai peranan isi hati
Mengikuti janji dan saranan perjalanan ini
Mencari keterangan di saat ku berhenti…
Aku tak bisa menjadi boneka hiba setiap hari
Diarahkan kesana-sini sesuka hati
Cukup dengan apa yang terjadi
Aku tak kuasa lagi untuk turuti saja helah ini…