Thursday, November 1, 2012
Patah kan tumbuh hilang kan berganti
Patahnya hati tiada kata menggambarkan,
Sukar untuk mengerti apatah lagi membayangkan,
Apa yang ku rasakan kini hanya dapat ku diamkan,
Walau sesungguhnya nampak ceria di perwatakan,
Kini ku rasa tiada lagi warna pelangi,
Telah kelam dihiasi luka sendiri,
Kerna aku yang sering disakiti,
Tidak pernah berhenti walau seinci,
Sering kali siang ku terasa bagaikan malam hari,
Rapuhnya longlai berkecai hati,
Tak ingin lagi ku jalani cerita sebegini,
Walau manisnya janji yang kau taburi,
Tapi kau sendiri yang tegar mendustai.
Sememangnya ku tahu cinta itu indah,
Tapi cukuplah dengah datangnya pelbagai gundah,
Perit yang datang sakitnya tiada sudah,
Tak ingin lagi ku diselindung parah,
Jiwa tak tenang acap kali gelisah,
Kerna tiada yang tetap disisi sebelah,
Puas sudah ku mengenali pasrah,
Tapi luka lama yang kerap disimbah,
Bersepah belenggu dengan situasi entah.
Tulusnya hati bergalang ganti,
Walau patah kan tumbuh tapi bukan untuk diganti,
Indahnya pelangi kelam didustai,
Gelap gelita tercari-cari,
Terang malam kini tiada lagi,
Kerna hilangnya si penerang situasi,
Pergi jauh membawa diri,
Hati ini kan tetap begini dan terus disini,
Pernah ku bayangkan jadi sebegini,
Seperti pengakhiran yang berlaku kini,
Selamat tinggal ceritera indah hari-hari,
Mulakan baru hari yang pasti,
Ingatlah...
Patah kan tumbuh hilang kan berganti....
Subscribe to:
Posts (Atom)